Selamat datng di Six Clim Web yang mengulas lebih jauh tentang iklim, gejolak iklim serta bahanyanya. ^^Semoga bermanfaat^^

Climate Change

Climate change is the biggest and most controversial environmental issue of our times. Or rather, the cause of climate change is.

Response Act

As of 1st January 2013 it is illegal to release synthetic greenhouse gases into the ozone. This comes under the Climate Change Response Act (CCRA) 2002 for refrigerants that are ozone depleting.

Climate change will change our life on Earth and will affect all nations, all plants, all animals, all humans all living beings on Earth.

Do not rely on capital and the state to do it!

The current and future consequences of global change

The potential future effects of global climate change include more frequent wildfires, longer periods of drought in some regions and an increase in the number, duration and intensity of tropical storms.

Kamis, 09 Mei 2013

Masa Peralihan dari Musim Gugur ke Musim Dingin di Jepang



Sekarang di Jepang sedang dalam masa peralihan dari musim gugur ke musim dingin. Pada saat seperti ini, orang Jepang suka pergi berjalan-jalan untuk melihat pemandangan alam, yang bisasa disebut dengan “Kouyou”. Kouyou berarti “dedaunan yang berubah warna menjadi merah, kuning atau jingga pada musim gugur, atau fenomena alam seperti itu”. Melihat Kouyou adalah salah satu acara untuk menikmati musim gugur di Jepang.
Dalam bahasa Jepang, fenomena alam ini bisa juga disebut sebagai “Momiji”. Menurut Kamus Besar Bahasa Jepang (Nihon Kokugo Dai-jiten), Kouyou dan Momiji, kedua istilah tersebut dalam arti pertama memiliki makna “daun-daun yang berubah warna pada musim gugur”. Namun, karena kataMomiji dalam arti kedua berarti pohon maple, maka dari itu – meskipun memang ini hanya sekadar pendapat pribadi saya saja – istilah Kouyou terasa lebih umum digunakan sebagai istilah yang menggambarkan fenomena alam pada musim gugur tersebut dalam koran, majalah atau TV.
*Sebenarnya, istilah Kouyou dan Momiji ditulis dalam huruf Kanji yang sama, yaitu “紅葉”. Bagian “istilah Kouyou terasa lebih umum digunakan ... dalam koran, majalah” di atas, lebih tepatnya adalah huruf Kanji “紅葉” lebih umum dibaca sebagai Kouyou dalam koran atau majalah, daripada Momiji.


Keindahan Kouyou hanya untuk sementara dan tidak bisa bertahan lama, sama seperti dengan bunga Sakura. Namun, kefanaan itulah salah satu hal yang paling kami utamakan, hingga bisa menyentuh hati kami. Datangnya masa Kouyou menyampaikan keindahan alam pada musim gugur, dan berakhirnya masa Kouyou, bagaikan pintu masuk musim berikutnya, memberitahukan tibanya musim dingin kepada orang Jepang.
*Semua foto di artikel ini diambil oleh penulis di sebuah taman di Hokkaido.






Dalam bahasa Jepang, fenomena alam ini bisa juga disebut sebagai “Momiji”. Menurut Kamus Besar Bahasa Jepang (Nihon Kokugo Dai-jiten), Kouyou dan Momiji, kedua istilah tersebut dalam arti pertama memiliki makna “daun-daun yang berubah warna pada musim gugur”. Namun, karena kataMomiji dalam arti kedua berarti pohon maple, maka dari itu – meskipun memang ini hanya sekadar pendapat pribadi saya saja – istilah Kouyou terasa lebih umum digunakan sebagai istilah yang menggambarkan fenomena alam pada musim gugur tersebut dalam koran, majalah atau TV.
*Sebenarnya, istilah Kouyou dan Momiji ditulis dalam huruf Kanji yang sama, yaitu “紅葉”. Bagian “istilah Kouyou terasa lebih umum digunakan ... dalam koran, majalah” di atas, lebih tepatnya adalah huruf Kanji “紅葉” lebih umum dibaca sebagai Kouyou dalam koran atau majalah, daripada Momiji.





Keindahan Kouyou hanya untuk sementara dan tidak bisa bertahan lama, sama seperti dengan bunga Sakura. Namun, kefanaan itulah salah satu hal yang paling kami utamakan, hingga bisa menyentuh hati kami. Datangnya masa Kouyou menyampaikan keindahan alam pada musim gugur, dan berakhirnya masa Kouyou, bagaikan pintu masuk musim berikutnya, memberitahukan tibanya musim dingin kepada orang Jepang.

*Semua foto di artikel ini diambil oleh penulis di sebuah taman di Hokkaido.









Keindahan Kouyou hanya untuk sementara dan tidak bisa bertahan lama, sama seperti dengan bunga Sakura. Namun, kefanaan itulah salah satu hal yang paling kami utamakan, hingga bisa menyentuh hati kami. Datangnya masa Kouyou menyampaikan keindahan alam pada musim gugur, dan berakhirnya masa Kouyou, bagaikan pintu masuk musim berikutnya, memberitahukan tibanya musim dingin kepada orang Jepang.
*Semua foto di artikel ini diambil oleh penulis di sebuah taman di Hokkaido.




Keindahan Kouyou hanya untuk sementara dan tidak bisa bertahan lama, sama seperti dengan bunga Sakura. Namun, kefanaan itulah salah satu hal yang paling kami utamakan, hingga bisa menyentuh hati kami. Datangnya masa Kouyou menyampaikan keindahan alam pada musim gugur, dan berakhirnya masa Kouyou, bagaikan pintu masuk musim berikutnya, memberitahukan tibanya musim dingin kepada orang Jepang.
*Semua foto di artikel ini diambil oleh penulis di sebuah taman di Hokkaido.



Dalam bahasa Jepang, fenomena alam ini bisa juga disebut sebagai “Momiji”. Menurut Kamus Besar Bahasa Jepang (Nihon Kokugo Dai-jiten), Kouyou dan Momiji, kedua istilah tersebut dalam arti pertama memiliki makna “daun-daun yang berubah warna pada musim gugur”. Namun, karena kataMomiji dalam arti kedua berarti pohon maple, maka dari itu – meskipun memang ini hanya sekadar pendapat pribadi saya saja – istilah Kouyou terasa lebih umum digunakan sebagai istilah yang menggambarkan fenomena alam pada musim gugur tersebut dalam koran, majalah atau TV.
*Sebenarnya, istilah Kouyou dan Momiji ditulis dalam huruf Kanji yang sama, yaitu “紅葉”. Bagian “istilah Kouyou terasa lebih umum digunakan ... dalam koran, majalah” di atas, lebih tepatnya adalah huruf Kanji “紅葉” lebih umum dibaca sebagai Kouyou dalam koran atau majalah, daripada Momiji.




Keindahan Kouyou hanya untuk sementara dan tidak bisa bertahan lama, sama seperti dengan bunga Sakura. Namun, kefanaan itulah salah satu hal yang paling kami utamakan, hingga bisa menyentuh hati kami. Datangnya masa Kouyou menyampaikan keindahan alam pada musim gugur, dan berakhirnya masa Kouyou, bagaikan pintu masuk musim berikutnya, memberitahukan tibanya musim dingin kepada orang Jepang.

*Semua foto di artikel ini diambil oleh penulis di sebuah taman di Hokkaido.









Keindahan Kouyou hanya untuk sementara dan tidak bisa bertahan lama, sama seperti dengan bunga Sakura. Namun, kefanaan itulah salah satu hal yang paling kami utamakan, hingga bisa menyentuh hati kami. Datangnya masa Kouyou menyampaikan keindahan alam pada musim gugur, dan berakhirnya masa Kouyou, bagaikan pintu masuk musim berikutnya, memberitahukan tibanya musim dingin kepada orang Jepang.
*Semua foto di artikel ini diambil oleh penulis di sebuah taman di Hokkaido.