Selamat datng di Six Clim Web yang mengulas lebih jauh tentang iklim, gejolak iklim serta bahanyanya. ^^Semoga bermanfaat^^

Climate Change

Climate change is the biggest and most controversial environmental issue of our times. Or rather, the cause of climate change is.

Response Act

As of 1st January 2013 it is illegal to release synthetic greenhouse gases into the ozone. This comes under the Climate Change Response Act (CCRA) 2002 for refrigerants that are ozone depleting.

Climate change will change our life on Earth and will affect all nations, all plants, all animals, all humans all living beings on Earth.

Do not rely on capital and the state to do it!

The current and future consequences of global change

The potential future effects of global climate change include more frequent wildfires, longer periods of drought in some regions and an increase in the number, duration and intensity of tropical storms.

Selasa, 08 Oktober 2013

POST 1

03. MEMBUAT PETA BATIMETRI DENGAN SURFER dan GLOBAL MAPPER
TUJUAN
-       Mahasiswa dapat membuat peta batimeti dari peta analog
-       Mahasiswa dapat membandingkan tingkat akurasi antara hasil pengukuran langsung di lapangan dan hasil satelit.
PENDAHULUAN
         Istilah batimetri berasal dari bahasa Yunani yaitu Bathy- yang berarti kedalaman dan -metry yang berarti ilmu ukur, sehingga batimetri didefinisikan sebagai pengukuran dan pemetaan dari topografi dasar laut (Pipkin et.al., 1977).  Batimetri merupakan ukuran tinggi rendahnya dasar laut dimana peta batimetri memberikan infomasi mengenai dasar laut (Nurjaya, 1991). Pemanfaatan peta batimetri dalam bidang kelautan misalnya dalam penentuan alur pelayaran, perencanaan bangunan pantai, pembangunan jaringan pipa bawah laut dsb. 
         Pengukuran kedalaman perairan secara konvensional dilakukan dengan menggunakan metode batu duga, namun metode ini memiliki kelemahan terutama hasil yang kurang akurat. Kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat metode ini sudah muali ditinggalkan dan beralih ke metode pengukuran kedalaman yang mnenggunaka prinsip perambatan gelombang bunyi. Alat yang biasa digunakan adalah Echosounder dimana alat ini merekam waktu bolak balik yang ditempuh oleh pulsa suara dari permukaan hingga dasar perairan. Dengan mengetahui cepat rambat gelombang bunyi di dalam air (V) dan waktu tempuh untuk menangkap kembali gelombang bunyi yang dilepaskan (t), maka diperoleh kedalaman perairan (s).
         Adapun bentuk-bentuk dasar laut menurut Ross (1970) adalah :
·         Ridge dan Rise merupakan suatu proses peningggian yang terdapat di atas lautan (sea floor), hampir serupa dengan gunung-gunung di daratan. Ridge lerengnya lebih terjal daripada rise.
·         Trench adalah bagian laut yang terdalam. Disebut juga palung yang sempit dengan sisi yang curam.
·         Basin yaitu depresi atau cekungan yang berbentuk bulat dan lonjong.
·         Island Arc merupakan kumpulan pulau-pulau seperti Kepulauan Indonesia yang mempunyai perbatasan dengan benua, tetapi memiliki asal yang berbeda.
·         Mid Oceanic Vulcanic Island merupakan pulau-pulau vulkanik yang terdapat ditengah-tengah lautan.
·        

POST 1

03. MEMBUAT PETA BATIMETRI DENGAN SURFER dan GLOBAL MAPPER
TUJUAN
-       Mahasiswa dapat membuat peta batimeti dari peta analog
-       Mahasiswa dapat membandingkan tingkat akurasi antara hasil pengukuran langsung di lapangan dan hasil satelit.
PENDAHULUAN
         Istilah batimetri berasal dari bahasa Yunani yaitu Bathy- yang berarti kedalaman dan -metry yang berarti ilmu ukur, sehingga batimetri didefinisikan sebagai pengukuran dan pemetaan dari topografi dasar laut (Pipkin et.al., 1977).  Batimetri merupakan ukuran tinggi rendahnya dasar laut dimana peta batimetri memberikan infomasi mengenai dasar laut (Nurjaya, 1991). Pemanfaatan peta batimetri dalam bidang kelautan misalnya dalam penentuan alur pelayaran, perencanaan bangunan pantai, pembangunan jaringan pipa bawah laut dsb. 
         Pengukuran kedalaman perairan secara konvensional dilakukan dengan menggunakan metode batu duga, namun metode ini memiliki kelemahan terutama hasil yang kurang akurat. Kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat metode ini sudah muali ditinggalkan dan beralih ke metode pengukuran kedalaman yang mnenggunaka prinsip perambatan gelombang bunyi. Alat yang biasa digunakan adalah Echosounder dimana alat ini merekam waktu bolak balik yang ditempuh oleh pulsa suara dari permukaan hingga dasar perairan. Dengan mengetahui cepat rambat gelombang bunyi di dalam air (V) dan waktu tempuh untuk menangkap kembali gelombang bunyi yang dilepaskan (t), maka diperoleh kedalaman perairan (s).
         Adapun bentuk-bentuk dasar laut menurut Ross (1970) adalah :
·         Ridge dan Rise merupakan suatu proses peningggian yang terdapat di atas lautan (sea floor), hampir serupa dengan gunung-gunung di daratan. Ridge lerengnya lebih terjal daripada rise.
·         Trench adalah bagian laut yang terdalam. Disebut juga palung yang sempit dengan sisi yang curam.
·         Basin yaitu depresi atau cekungan yang berbentuk bulat dan lonjong.
·         Island Arc merupakan kumpulan pulau-pulau seperti Kepulauan Indonesia yang mempunyai perbatasan dengan benua, tetapi memiliki asal yang berbeda.
·         Mid Oceanic Vulcanic Island merupakan pulau-pulau vulkanik yang terdapat ditengah-tengah lautan.
·         Atol merupakan pulau-pulau yang sebagian atau keseluruhannya tenggelam di bawah permukaan air. Batuan yang terdapat di daerah ini umunya didominasi oleh terumbu karang mati maupun hidup yang berbentuk seperti cincin mengelilingi dan sebuah lagoon.
·         Seamount dan Guyot  merupakan gunung-gunung berapi yang muncul dari dasar lautan, tetapi tidak mencapai ke permukaan.
         Batas-batas pantai yang merupakan daerah peralihan antara daratan dan lautan sering ditandai dengan adanya suatu perubahan kedalaman yang berangsur-angsur. Bagian-bagian tersebut adalah :
·         Continental Shelf merupakan daerah yang mempunyai lereng yang landai dan berbatasan langsung dengan daratan.
·         Continental Slope memiliki lereng yang lebih terjal daripada Continental Shelf.
·         Continental Rise merupakan daerah yang mempunyai lereng yang kemudian perlahan-lahan menjadi datar pada dasar lautan.

Morfologi dasar laut cukup kompleks seperti halnya daratan, berikut beberapa bentuk relief dasar laut (Stewart, 2002) :