Selamat datng di Six Clim Web yang mengulas lebih jauh tentang iklim, gejolak iklim serta bahanyanya. ^^Semoga bermanfaat^^

Selasa, 07 Mei 2013

Kondisi Fisik kota Semarang

Secara geografis kota Semarang terletak pada posisi 6° 50’ – 7° 10’ Lintang Selatan (LS) dan 109° 50’ – 110° 35’ Bujur Timur (BT). Luas wilayah kota Semarang meliputi 37.370 hektar atau 373,7 km2. Secara administratif , Kota Semarang terdiri atas 16 kecamatan.

Secara alamiah kota Semarang memiliki karakteristik topografi yang unik. Keunikan tersebut disebabkan karena wilayah kota ini berada pada ketinggian 0 – 348 meter di atas permukaan laut (dpl). Dengan demikian berdasarkan ketinggiannya, kota Semarang terdiri atas 3 (tiga) bagian kota yaitu :
  • kawasan pantai, dengan ketinggian antara 0 – 5 meter dpl
  • kawasan kota bawah, dengan ketinggian antara 5 – 100 meter dpl
  • kawasan kota atas, dengan ketinggian diatas 100 meter dpl.

Ditinjau berdasarkan fungsi kawasannya, kawasan pantai merupakan kawasan permukiman dan industri. Kawasan kota bawah merupakan kawasan pusat kota dengan fungsi – fungsi perkantoran dan permukiman. Sedangkan kawasan kota atas merupakan kawasan pengembangan dimana sebagian besar merupakan kawasan permukiman dan kawasan penyangga.

Kondisi Meteorologis          
Suhu udara (OC)
Sebagai kawasan yang terletak di daerah tropis, iklim kota Semarang ditandai dengan suhu udara dan kelembaban udara yang tinggi. Suhu udara rata – rata bulanan tahun 2003 – 2008 yang tercatat pada Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Semarang menunjukkan angka antara 26,6° C sampai dengan 28,8° C. Suhu udara rata – rata bulanan tertinggi yang pernah dicapai yaitu 32,9° C terjadi pada bulan Mei 2004. Sedangkan suhu udara rata – rata bulanan terendah terjadi pada bulan April 2005 yaitu 21,1° C
Kelembaban udara rata – rata bulanan pada rentang waktu yang sama berkisar antara 62,3 % sampai dengan 84,5 %. (gambar 4.3). Kelembaban udara rata – rata bulanan tertinggi terjadi pada bulan Februari 2003 dan bulan yang sama tahun 2008, yaitu sebesar 86%. Sedangkan kelembaban udara rata – rata bulanan terendah yaitu sebesar 44 % terjadi pada bulan September 2008.


Data yang tercatat di Stasiun Klimatologi Semarang tahun 2004 – 2008 menunjukkan bahwa kecepatan angin rata – rata bulanan yang terjadi adalah antara 5,4 – 7,6 m/detik. (Gambar 4.4). Kecepatan angin rata – rata bulanan terbesar yang pernah terjadi adalah 11 m/detik pada bulan Juli 2007. Pada bulan Desember 2005, kecepatan angin rata – rata bulanan mencapai angka terendah yaitu sebesar 4,7m/detik.

Sumber: Cuaca dan Iklim

0 komentar:

Posting Komentar